Temukan berbagai investasi jangka pendek yang bisa mendatangkan cuan dengan cepat bagi pemula. Pelajari opsi investasi yang menguntungkan dan mudah dipahami.
Investasi jangka pendek merupakan pilihan menarik bagi pemula yang ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat.
Dengan risiko yang lebih rendah dibandingkan investasi jangka panjang, investasi jangka pendek bisa menjadi langkah awal yang tepat untuk memasuki dunia investasi.
Dalam artikel ini, kami akan membahas 7 investasi jangka pendek yang bisa mendatangkan cuan dengan cepat bagi pemula. Dari deposito hingga saham, temukan opsi investasi yang menguntungkan dan mudah dipahami.
Macam-Macam Investasi Jangka Pendek
Bagi pemula yang ingin mencoba berinvestasi dengan aman dan mendapatkan cuan tambahan, jenis-jenis investasi jangka pendek berikut bisa menjadi pilihan yang tepat.
1. Reksa Dana
Reksa dana adalah jenis investasi yang sering dipilih oleh pemula, terutama reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap.
Reksa dana pasar uang sangat diminati karena investasinya dikelola sepenuhnya oleh manajer investasi yang profesional.
Dana investasi ini dialokasikan ke instrumen pasar uang seperti sertifikat deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan obligasi dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Jenis investasi ini memberikan potensi keuntungan yang stabil dengan risiko yang relatif rendah.
2. Deposito
Deposito merupakan pilihan investasi yang sangat aman untuk menabung dan meningkatkan jumlah uang dalam jangka waktu tertentu.
Nasabah dapat memilih jangka waktu deposito mulai dari 1, 3, 6, 12, hingga 24 bulan. Selama periode ini, nasabah tidak diperbolehkan mencairkan dana sebelum jatuh tempo.
Jika nasabah melanggar syarat ini, bunga deposito akan hangus dan tidak akan diterima oleh nasabah. Selain itu, nasabah juga akan dikenai sanksi berupa biaya tertentu sesuai dengan ketentuan bank yang berlaku.
Deposito menawarkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa, menjadikannya pilihan yang menarik untuk investasi jangka pendek.
3. Saham
Di era digitalisasi, investasi saham menjadi semakin mudah diakses melalui smartphone. Investasi ini memerlukan keterampilan dalam analisis teknikal dan fundamental untuk memaksimalkan keuntungan.
Investor harus memiliki kemampuan untuk menanggulangi risiko, sehingga bisa menerapkan strategi antisipasi yang tepat.
Meskipun saham bisa memberikan keuntungan besar, penting untuk melakukan riset mendalam dan memahami pergerakan pasar untuk menghindari kerugian yang signifikan.
4. Surat Utang Negara (SUN)
Surat Utang Negara (SUN) adalah instrumen investasi berupa pengakuan utang yang pembayarannya dijamin oleh pemerintah.
Investasi ini tidak hanya memberikan keuntungan finansial tetapi juga memungkinkan masyarakat untuk berkontribusi dalam pembangunan negara.
Penerbit SUN memberikan kupon atau bunga yang dibayarkan secara berkala kepada investor, sehingga memberikan sumber pendapatan yang stabil. SUN merupakan pilihan yang aman dengan tingkat risiko yang rendah karena didukung oleh jaminan pemerintah.
5. Peer to Peer (P2P) Lending
Peer to Peer (P2P) Lending adalah model investasi yang relatif baru dan banyak menarik minat para pengembang usaha.
Investasi ini memungkinkan investor untuk memberikan pinjaman langsung kepada individu atau bisnis dan menerima bunga sebagai imbalannya.
P2P Lending menawarkan keuntungan yang signifikan dengan bunga tahunan berkisar antara 15-20%, yang dibebankan kepada debitur (penerima pinjaman).
Namun, meskipun potensi keuntungan tinggi, P2P Lending juga membawa risiko yang cukup besar, termasuk kemungkinan gagal bayar oleh debitur. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk melakukan evaluasi risiko dan memilih platform P2P yang terpercaya.
6. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah instrumen keuangan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai salah satu strategi untuk mengontrol peredaran rupiah di pasar.
Investor awal dalam Sertifikat Bank Indonesia akan mendapatkan keuntungan langsung berupa bunga atau diskon yang disesuaikan dengan tingkat BI Rate.
Dibandingkan dengan investasi lainnya, SBI memiliki risiko yang relatif rendah dan keuntungan yang cepat dengan jangka waktu antara 1 hingga 12 bulan.
Namun, SBI rentan terhadap inflasi, sehingga pengembaliannya bisa tergerus oleh kenaikan harga barang dan jasa, yang menjadikannya kurang diminati oleh sebagian besar investor.
7. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
Surat Perbendaharaan Negara (SPN) adalah bagian dari Surat Utang Negara (SUN) yang diterbitkan dengan jangka waktu 12 bulan.
Investor yang membeli SPN akan mendapatkan imbal hasil dalam bentuk kupon yang dibayarkan pada periode tertentu, dengan risiko gagal bayar yang sangat kecil karena dijamin oleh pemerintah.
SPN juga memiliki likuiditas tinggi, memungkinkan investor untuk menjualnya kapan saja dengan harga yang cenderung stabil di pasar sekunder. Ini menjadikan SPN sebagai pilihan investasi yang aman dan menguntungkan untuk jangka pendek.
Memulai investasi jangka pendek adalah cara yang efektif untuk mengembangkan modal Anda dalam waktu singkat.
Dengan memilih salah satu dari 7 opsi investasi yang telah kami bahas, Anda dapat menemukan strategi yang paling sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda. Ingatlah untuk selalu melakukan riset dan konsultasi dengan ahli keuangan sebelum membuat keputusan investasi.